Senin, 15 Juni 2015

Seragam Airbag Untuk Mengurangi Angka Kematian Pada Pengendara Moto


Peristiwa kecelakaan lalu lintas yang marak terjadi di Indonesia yang melibatkan terutama kendaraaan bermotor, tak hanya di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi, tetapi juga di berbagai daerah-daerah seluruh Indonesia. Salah satunya banyak pada pengendara kendaraaan bermotor roda dua karena menurut data Kepolisian Republik Indonesia, hampir 75% kecelakaan terjadi pada pengendara motor yang tidak menggunakan peralatan perlindungan diri yang lengkap. Sekarang perlengkapan pengaman untuk pengendara sepeda motor beroda dua sudah menggunakan standar negara Indonesia atau SNI dan juga berstandar luar negeri yaitu DOT. Namun standar tersebut tidak menjamin keselamatan diri dari pengendara sepeda motor dalam mengurangi resiko kematian. Terkadang helm yang berstandar tersebut tidak kuat dalam menahan tekanan benturan yang terlalu keras. Oleh karena itu empat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro membuat program kreatifitas mahasiswa karsa cipta dengan judul “Seragam Airbag Untuk Mengurangi Angka Kematian Pada Pengendara Motor”. Dimana seragam ini dibuat dengan harapan dapat melindungi para pengendara bermotor bila terjadi kecelakaan.
Program kreatifitas mahasiswa ini di ketuai oleh Darmawan Saputra dengan beranggotakan Mifta Sugianti, Ramadhan Azis Fajar Lasono, dan Aulia Nur Adhia dari DIII Teknik Kimia. Seragam Airbag yang di buat didesain dengan dilengkapi airbag, selang, sensor dan kantong. Mifta menyatakan “ Seragam Airbag yang dibuat terdiri dari helm dan jaket. Dimana helm dan jaket di lengkapi sensor yang akan mendeteksi bila terjadi kecelakaan”.
“Seragam Airbag yang dibuat mempunyai sistem pengendalian otomatis, dimana sensor yang digunakan dapat mendeteksi yang kemudian sinyal akan ditransmisikan menuju kantong sehingga terjadi reaksi antara asam cuka cair dengan soda kue yang akan menimbulkan gas yaitu CO2. Gas CO2 hasil reaksi akan mengalir ke selang lalu mengisi ruang jaket yang telah di lengkapi kain airbag, sehingga jaketpun menggelembung. Sedang pada helm di pasang sensor dan headset, dinama sensor akan mengirimkan sinyalnya yang kemudian berubah menjadi suara yang akan di dengar oleh para pengendara melalui headset” ujar Darmawan.
Diharapkan dengan adanya penemuan ini diharapkan dapat mengurangi angka kematian pada pengendara motor dan pengusaha otomotif tergerak untuk membuat seragam airbag seperti yang kami buat, guna menjaga keselamatan para pengendara motor di Indonesia.
(Kontributor : Aulia Nur Adhia)